Adu Seksi Lewat Backless Dress

Gaun-gaun bertema backless sepertinya mendominasi perhelatan Venice Film Festival yang tahun ini genap Baca Lagi ...

Kok Perempuan Gampang Tersinggung Ya?

Dibandingkan dengan kaum laki-laki, kaum wanita dikenal sebagai makhluk yang mudah tersinggung Baca Lagi ...

Pramono: Tak Pantas Sebut SBY Pernah Nyimeng

Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengkritisi gaya bercanda presenter Pandji Baca Lagi ...

Jelang Pernikahan, Ayu Dewi Jalani Terapi Laser Wajah

JAKARTA - Hari pernikahan Ayu Dewi (27), yang masih dirahasiakannya, agaknya kian dekat Baca Lagi ...

Untuk Miss Universe, Nadine Hunting Baju di Kemang

NADINE Alexandra Dewi Ames akan mengikuti masa karantina Miss Universe 2011 di Sao Paulo, Baca Lagi ...

ISPA Buat Angka Gangguan Pendengaran di Indonesia Tinggi

Sabtu, 07 Juli 2012 11:49

JAKARTA - Tingginya angka prevalensi ISPA, rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya industrialisasi atau pabrik serta gaya hidup terpapar bising menyebabkan terjadinya peningkatan gangguan pendengaran atau ketulian di Indonesia.

Di samping itu kemudahan mendapatkan obat yang seharusnya perlu resep dokter, lemahnya perlindungan tenaga kerja dan meningkatnya usia hidup.

Indonesia termasuk empat negara Asean dengan prevalensi ketulian tinggi yakni 4,6 persen padal 50 persen.

"Angka kejadian paling tinggi terjadi pada anak usia sekolah mulai usia 7-18 tahun. Untuk itu penting adanya peranan UKS," kata Dr HR Dedi Kuwenda M.Kes, Direktur Bina Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (6/7/2012).

Jika dibiarkan dampaknya akan luar biasa mulai menganggu perkembangan kognitif, psikologi dan sosial. Juga memunculkan gangguan komunikasi, perkembangan bahaya dan prestasi di sekolah. Anak juga kurang mampu bersosialisasi.

"Kendala yang dihadapi adalah SDM yang terbatas Sp THT, dokter, perawat terlatih, audiologist belum terdistribusi belum merata, ketersediaan alat untuk diteksi dini yang masih terbatas dan belum ada di puskesmas. Lemahnya manajemen program kesehatan indera pendengaran yakni untuk pencatatan dan laporan dan belum adanya dana yang memadai," paparnya.

sumber : tribun

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar